Kamis, 18 November 2010

Tren Dalam Memulai Bisnis Kecil

Banyak cara yang dilakukan orang-orang untuk mencukupi kebutuhan pribadi dan keluarganya. Ada beberapa orang yang memilih profesi sebagai pegawai negeri sipil, pegawai swasta, dan ada pula yang memilih profesi sebagai wirausaha. Bagi orang yang memilih profesi sebagai wirausaha, hendaknya dapat memikirkan dan mempertimbangkan potensi serta pangsa pasar bisnisnya baik untuk jangka pendek maupun untuk jangka panjang. Seorang wirausaha harus dapat menanggung resiko baik positif maupun negatif di masa depan karena ini merupakan konsekuensi dari seorang wirausaha. Selain itu, hendaknya seorang wirausaha juga dapat mengedepankan kreativitasnya untuk mengembangkan bisnis dengan inovasi baru.

Sebagian besar para wirausaha memulai bisnisnya dengan ruang lingkup yang kecil serta modal yang tidak terlalu besar. Menurut sumber dari http://modalusaha.com/, belakangan ini terdapat 5 tren usaha kecil yaitu :



1.      Tren Usaha Kecil # 1: Memiliki (dan mengelola) sebuah kehadiran online

   Tren ini sekarang sedang “in” di dunia bisnis, baik untuk memperkenalkan bisnis baru maupun untuk mengembangkan jaringan bisnis yang sudah lama dikelola. Setiap orang dapat memanfaatkan tren ini karena kini media informasi online sudah dapat diakses oleh semua lapisan masyarakat. Belakangan waktu lalu, untuk dapat memanfaatkan tren ini, seorang pebisnis minimal harus memiliki laptop dan koneksi internet. Tapi kini, dengan hanya bermodalkan handphone yang dilengkapi dengan fasilitas GPRS, tren bisnis ini sudah dapat diakses semua orang. Setiap orang yang ingin mengembangkan bisnis online, hanya perlu membuat blog atau situs pribadi yang hendaknya dibuat sedemikian menarik agar para konsumen tertarik untuk melihat dan membeli produk yang kita jual. Salah satu media online yang sering digunakan untuk mengembangkan tren ini adalah Facebook dan Twitter. Kini, kita dapat melihat bagaimana iklan-iklan menjamur di Home Facebook ketika kita mulai menggunakannya mulai dari iklan kosmetik, automotif, alat-alat kesehatan, sampai game online.


      Adapun salah satu orang yang memiliki gagasan untuk mempromosikan produknya melalui media online bernama Dicky (23 tahun). Dia adalah seorang karyawan di sebuah perusahaan swasta dan mencoba memperoleh tambahan penghasilan dengan mempromosikan produk yang ia jual melalui media internet sejak dua tahun lalu. Awalnya, dia membuat blog pribadi yang kemudian dia koneksikan dengan jejaring Facebook agar semua orang dapat melihat promosi bisnisnya. Produk yang dia tawarkan cukup bervariasi mulai dari perlengkapan komputer seperti mouse dengan motif-motif lucu, parfum dengan berbagai varian, dan sebagainya. Adapun alamat situs bisnis onlinenya dapat dilihat di http://tokokou.tokopedia.com/


2.      Tren Usaha Kecil # 2: produk dan jasa ramah lingkungan

Saat ini, issue mengenai lingkungan sedang populer di tengah masyarakat. Seperti kita ketahui, alam sudah mulai kurang bersahabat dengan manusia. Jika kita lihat lebih dalam, sebenarnya manusialah yang mencari masalah dengan alam mulai dari penebangan pohon seenaknya untuk produksi kertas, tissue dan keperluan lain yang berakibat pada seringnya terjadi banjir di banyak daerah serta lapisan ozon yang sudah menipis.


Dengan kata lain, harus ada alternatif lain agar produksi kertas, tissue, dan sebagainya tidak merusak alam diantaranya menggunakan kertas daur ulang untuk memproduksi kertas baru yang dapat digunakan kembali. Kini, sudah banyak usaha kecil yang memanfaatkan sampah plastik yang tidak dapat diurai oleh alam menjadi hasil kerajinan tangan yang cukup menarik. Kebanyakan orang yang mengembangkan usaha ini adalah ibu-ibu yang ingin menambah penghasilan di rumah. Biasanya, mereka membentuk suatu komunitas untuk menghasilkan produk-produk ramah lingkungan seperti tas dari bekas sampah plastik deterjen.



3.      Tren Usaha Kecil # 3: Berfokus pada layanan pelanggan sebagai diferensiasi

Pelanggan merupakan hal yang paling penting dalam suatu bisnis. Setiap pebisnis pastinya menginginkan pelanggannya terpuaskan serta dapat kembali menggunakan produk yang ditawarkan. Sebagian besar usaha kecil akan berfokus pada layanan pelanggan sebagai pembeda atau daya saing dengan usaha dengan skala besar. Pelanggan tetap akan menjadi sumber pemasukan rutin bagi pemilik usaha kecil. Hal ini dikarenakan ada kontak langsung antara penjual dan pelanggan sehingga memberikan kepuasan tersendiri bagi pelanggan. Berbeda dengan usaha skala besar, mereka hanya berfokus pada harga serta stock barang tanpa memberikan pelayanan ”khusus” kepada pelanggannya. Hal ini dapat menjadi modal bagi usaha kecil untuk dapat bersaing dengan usaha skala besar.


4.      Tren Usaha Kecil # 4: Kios dan Mini-Toko

Tren ini juga menjadi salah satu alternatif dalam memulai bisnis kecil. Bagi orang-orang yang memiliki keterbatasan dana baik untuk modal usaha maupun tempat untuk menjajakkan usahanya, memiliki kios atau mini toko dapat menjadi suatu pilihan. Kini, dapat kita jumpai berbagai kios berjejer di jalan-jalan besar yang menjual berbagai kebutuhan kita mulai dari penjual pulsa, makanan kecil, sampai keperluan rumah tangga. Kehadiran kios juga didampingi dengan mini-toko seperti Alfamart, Indomaret, Ceria, Alfamidi, dan sebagainya. Tanpa perlu jauh-jauh ke mall atau plasa untuk mendapatkan berbagai keperluan, pelanggan dapat menggunakan fasilitas mini-toko tersebut untuk membeli apa yang dibutuhkan dengan harga yang relatif tidak terlalu jauh berbeda.


Selain kios dan mini-toko, untuk usaha yang lebih kecil lagi terutama untuk usaha rumahan, banyak orang yang memulai usahanya dengan membuka warung di rumah tinggalnya seperti yang dilakukan oleh Titin (30 tahun). Titin adalah seorang ibu rumah tangga dengan kegiatan rutinitas mengurus rumah dan anak. Tapi dia menginginkan tambahan penghasilan dengan membuka warung kecil-kecilan di rumah tinggalnya. Dengan modal awal Rp 2.000.000,- di tahun 2002, dia hanya menjual keperluan sembako saja. Tetapi seiring dengan waktu, dia sudah mulai mendapatkan tambahan modal dan menambah jenis produk yang dijual.

Kini, warung kecilnya sudah penuh dengan berbagai keperluan masyarakat sekitar seperti sembako, alat tulis, makanan dan minuman ringan, serta pulsa. Dari bisnis warung kecil yang dikelolanya, kini ia dapat menambah penghasilan keluarga untuk tabungan masa depan. 


Ibu Enih (50 tahun) memilih memulai bisnis kecilnya melalui bisnis rumahan. Dia sudah merintis bisnis kue kecil sejak 10 tahun lalu dengan memproduksi sendiri kue-kue seperti onde, agar-agar, lontong, gorengan, kue dadar, dan sebagainya untuk kemudian dijual kembali di pasar-pasar. Selain di pasar, dia juga menitipkan sebagian kue-kuenya di warung-warung kecil sekitar rumah. Omsetnya pun cukup menjanjikan. Dari modal yang dikeluarkan, dia bisa mendapatkan keuntungan kurang lebih 50%. Mungkin jika dilihat bisnis kue kecil ini hanya bisnis sederhana yang jarang dilirik banyak orang. Namun jika kita jalani, bisnis ini mempunyai prospek yang menjanjikan karena selain tidak memerlukan modal yang cukup besar juga pangsa pasar yang tidak akan habis. Seperti kita ketahui hampir setiap orang Indonesia memiliki kebiasaan ”ngemil” di setiap ada waktu senggang. Jadi, bisnis kue kecil ini bisa dikembangkan oleh ibu-ibu rumah tangga untuk menambah penghasilan keluarga.


Selain contoh-contoh diatas, contoh lainnya dapat kita lihat di pinggir jalan dimana banyak orang menjajakkan makanan dan minuman yang bervariasi seperti di daerah Pasar Minggu. Disana tersedia berbagai penjual seperti pecel lele, mie ayam, bakso, gorengan, serta pedagang kaki lima dengan kios-kios kecilnya.


5.      Tren Usaha Kecil # 5: Storefront? Apa Storefront?

Tren storefront pada belakangan ini sebetulnya sudah jarang digunakan apalagi bagi mereka yang memulai dan mengembangkan bisnisnya melalui media internet. Storefront atau dalam Bahasa Indonesia berarti etalase hanya digunakan bagi mereka yang memiliki kios, mini-toko, atau warung secara fisik. Dengan etalase tersebut, produk-produk yang dijual dapat dipajang agar semua orang dapat melihatnya. Biasanya, kita dapat melihat storefront ini di pinggir jalan dimana banyak kegiatan orang-orang disana sehingga dengan begitu produk yang dijual dapat diketahui oleh banyak orang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar