Selasa, 04 Januari 2011

Karakteristik Asing Mempengaruhi Bisnis Internasional

Setiap negara pasti memiliki target untuk mencapai bisnis internasional. Hal ini sangat diperlukan agar kehidupan perekenomian negara dapat stabil serta meningkatkan hubungan internasional dengan negara lain. Melalui bisnis internasional yang biasanya diwujudkan dalam kerjasama atau perjanjian, setiap negara dapat meningkatkan deposit negaranya untuk menambah pendapatan negara. Namun, pada prakteknya setiap negara harus mempertimbangkan karakteristik asing sebelum memasuki bisnis internasional.

Karakteristik asing tersebut terdiri dari:
1.     Sistem Budaya
      Terdiri dari selera, kebiasaan, dan adat istiadat suatu negara. Ketiga aspek ini sangat mempengaruhi proses terbentuknya bisnis internasional. Setiap negara pasti memiliki tingkat selera, kebiasaan, dan adat istiadat yang berbeda. Oleh karena itu, setiap negara harus dapat menyesuaikan ketiga aspek ini dengan bisnis yang akan dijalani.
2.     Sistem Ekonomi
      Setiap negara juga memiliki sistem perekonomian sendiri seperti kapitalisme, sosialisme, dan komunisme. Sistem perekonomian ini juga akan mempengaruhi bisnis yang akan dijalankan oleh suatu negara.
3.     Kondisi Ekonomi
      Kondisi ekonomi suatu negara pasti memiliki perbedaan seperti pada tingkat pertumbuhan ekonomi dan inflasi. Kedua aspek ini juga baik secara langsung maupun tidak langsung akan mempengaruhi suatu negara untuk terjun dalam bisnis internasional.
4.     Nilai Tukar
      Perubahan yang terjadi secara fluktuasi atas nilai tukar juga akan mempengaruhi permintaan yang pada akhirnya akan mempengaruhi tingkat bisnis internasional suatu negara.
5.     Resiko Politik
       Resiko politik merupakan konsekuensi yang timbul dari kebijakan politik suatu negara dan menyebabkan negara tersebut mengalami kerugian atau keuntungan.

Berdasarkan situs Departemen Perdagangan, Indonesia telah menjalin kerjasama internasional yang terdiri dari:
1.     Bilateral
    Hubungan ini terjalin antara Indonesia dengan Jepang melalui perjanjian kemitraan ekonomi Indonesia-Jepang (Indonesia-Japan Economic Partnership Agreement/IJ-EPA). Dengan kerjasama ini, diharapkan dapat mempererat kerjasama kemitraan serta meningkatkan tingkat perekonomian kedua negara.



2.     Regional
       Hubungan kerjasama ini terdiri dari ASEAN-Korea dan ASEAN-Cina.

3.      Studi FTA
    Studi FTA ini terdiri dari kerjasama antara Indonesia-Australia, Indonesia-Chile, Indonesia-Selandia Baru, Indonesia-Turki, Indonesia-EFTA, dan Asean-India.
4.     Join Web Indonesia-Cina
      Joint Website Indonesia-China dimulai melalui penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara Menteri Perdagangan RI dengan Menteri Perdagangan China terkait dengan kerjasama kedua kementerian dua negara pada tanggal 6 Oktober 2006. Kerjasama ini dimaksudkan untuk meningkatkan pertukaran informasi antara China dan Indonesia utamanya mengenai Perdagangan dan Investasi.

Melalui hubungan kerjasama internasional diatas, diharapkan setiap negara khususnya Indonesia dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang akan berpengaruh pada tingkat kesejahteraan masyarakat.


Sumber : http://www.depdag.go.id/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar